Itachi sedang berada di lemari kaca kamarnya, memandangi
pantulan dirinya sendiri. Rambut yang biasa ia ikat kali ini
dibiarkannya tergerai.
"Hm.. Bagusnya gimana ya?" tanyanya pada diri sendiri sambil
memegang ujung rambutnya.
Ngieek.. Pintu kamarnya terbuka. Seorang anak berambut jabrik
masuk sambil membawa sebuah buku.
"Kak Itachi ngapain?"
"Eh, Sasuke. Ini nih, kakak mau ganti model rambut. Susah
ngurusnya kalau kepanjangan kayak gini. Enaknya dipotong kayak
gimana yah? Bingung.."
"Dirapikan aja kan bisa? Lagian kakak cakepan kayak gini."
"Ah kamu. Kakak kan mau kelihatan lebih muda dengan potongan
rambut yang lebih fresh!"
Sasuke menaikkan sebelah alisnya. "Terserah deh.. Oh iya kak, tadi
Kak Kisame datang mengembalikan buku kakak. Nih." Sasuke
menyodorkan buku itu ke Itachi.
"Kisame? Oh.., benar juga!" Itachi mengambil HPnya. Mengetik
beberapa kalimat kemudian mengirim ke beberapa temannya.
"Sasuke, kakak pergi dulu ya.. Daah!" Setelah mengikat rambutnya
kembali dan memakai jubah kebangsaan ganknya, Itachi langsung
melesat ke luar rumah.
-----Di Taman Konoha-----
"Jadi.. Kenapa kau menyuruh kami untuk berkumpul di sini?"
tanya Pein.
"Mm.. Jadi gini, teman-teman. Aku berniat untuk mengganti
model rambutku ini. Jadi aku minta pendapat kalian soal enaknya
dipotong seperti apa. Ada yang punya ide?" tanya Itachi.
"Hanya itu? Kau kan bisa meminta pendapat lewat SMS aja! Capek
tau perjalanan Ame-Konoha!"
"Yah.. Mau gimana lagi?"
"Hm.. Gimana kalau dipotong seperti Deddy Corbuzier aja? Tinggal
memangkas rambut depanmu, udah deh!" usul Tobi.
"Ogah ah. Ntar aku disuruh main sulap lagi.."
"Kalau kayak orang-orang bule pirang?"
"Haah..kau ingin rambut hitam menawanku ini berubah warna
sewarna dengan rambut Deidara?"
"Tobiii! Awas kau!" Deidara mengeluarkan tanah liatnya tapi
langsung dicegah oleh Kisame.
"Kalian ini, udah dong! Eh, Itachi. Aku punya usul, dijamin keren
deh!"
"Waah.. Kisame emang sahabatku yang paling baik.. Apa? Apa?"
Kisame pun membisikkan sesuatu di telinga Itachi. Itachi hanya
manggut-manggut. Tidak lama kemudian ia mendekatkan pedang
Samehadanya ke kepala Itachi.
"Kau siap, Itachi?"
Itachi mengangguk.
Dan akhirnya Kisame memotong sadis rambut Itachi dengan
pedangnya..
Semua perempuan di jalanan menuju perumahan Uchiha saat ini
sedang ada di luar rumah masing-masing. Mereka bengong,
terpaku melihat pemandangan yang sama.
Pemandangan
seorang Uchiha Itachi dengan rambut barunya.
Khukhukhu.. Mereka pasti terpesona denganku.. batin Itachi PD.
"Aku pulang!" kata Itachi di teras rumahnya.
"Selamat datang, Kak Ita..." Sasuke tak meneruskan kata-katanya.
Ia tersihir dengan pemandangan mengejutkan di teras rumahnya
itu. Yang diliatin cuma cengar-cengir.
"Hei, Sasuke, kau kenapa?"
Sasuke tetap bengong. Tanpa ia sadari, mulutnya telah terbuka
selebar 5 cm! Kalau Naruto dan teman-temannya ada di sana, ia
pasti akan langsung malu.
"Sasuke? Hei!" Itachi mengibaskan tangannya tepat di depan wajah
Sasuke.
"Jelaslah? Siapa lagi? Gimana, aku tambah cakep kan dengan
potongan rambutku ini?"
"Ugh.. Oh, apakah kau benar-benar kakakku? Kenapa jadi lebih
mirip Sandaime Hokage-sama?"
"Heee?" Itachi membelalakkan matanya tanda tidak percaya. Ia
memang belum melihat penampilan barunya setelah dimake-over
Kisame tadi. Cuma, ia percaya aja sama kata-kata Kisame yang
menjamin kebagusan rambutnya, juga kata teman-temannya
bahwa tidak usah khawatir dengan rambut baru itu. Tanpa pikir
panjang ia langsung melesat ke kamarnya.
1 detik.. 5 detik.. 10 detik.., dan..
"Waaaaaa!"
Tunggu, kenapa Itachi jadi telmi? 10 detik baru mengekspresikan
kekagetannya. Ah, mungkin ia terlalu shock hingga menjadi bisu
sejenak.
"Kak..?" Sasuke sehera menyusul kakaknya itu. Di tangannya
sudah terdapat tabung oksigen -yang entah darimana dia dapat-
buat jaga-jaga kalau terjadi apa-apa dengan kakaknya.
"Kak? Kak Itachi? Kakak kenapa? Stroke? Serangan jantung? Kaak?"
Sasuke mengguncang-guncang tubuh Itachi yang berdiri kaku di
depan lemari kaca.
"Sasuke.." bisik Itachi, sangat lirih.
"Ah, syukurlah kakak nggak kenapa-kenapa.. Ada apa, Kak?"
"Sasuke.., hancur.. Hancur sudah reputasi kakak sebagai pria
tertampan se-Konoha.."
Yeah! Akhirnya! Bisa aku gantikan posisi kakak sebagai orang
tertampan! batin Sasuke riang. Tapi sebagai adik yang baik dan
pengertian, ia segera merubah wajah bahagianya menjadi wajah
yang sesedih mungkin, "Sudahlah, Kak. Sabar.. Semua pasti ada
jalan keluarnya.."
"Mau gimana lagi, Sas? Aku harus gimana?"
"Hm.." Sasuke berpikir sambil mengusap-usap dagunya dan
menyipitkan matanya. Kemudian sebuah lampu bohlam kuning
menyala di atas kepalanya.
"Aha! Kak, aku punya ide. Tunggu ya.."
Sasuke melesat ke luar kamar kakaknya menuju ruang keluarga.
Di sana ia mengambil gagang telepon dan memencet beberapa
angka. Setelah bunyi tuut.. beberapa kali barulah ia mendapatkan
jawaban.
"Yosh! Semangat masa muda! Siapa?" kata suara di seberang
sana.
"Sasuke, Lee.." Sasuke sebenarnya agak malas berbicara dengan
anak yang kelewat semangat itu. Tapi apa boleh buat, itu demi
kakaknya.
"Yo, Sasuke! Senang menerima telepon darimu. Ada apa?"
"Lee, kamu punya wig warna hitam?"
"Hm.. Kelihatannya.. Oh, iya. Ada! Ada! Dengan kondisi yang
sangat bagus!"
"BENARKAH?" teriak Sasuke ceria. Tapi ia langsung merubah
suaranya menjadi kembali dingin seperti biasanya,
"Uhm..benarkah?"
"Yap, betul sekali! Kau mau? Akan ku antarkan segera ke
rumahmu. Tapi.."
"Tapi apa?"
"Sebenarnya..wig itu.."
"Hei, Sasuke. Apa kau sudah menemukan jalan keluar dari ini
semua?" kata Itachi, yang menutupi kepalanya dengan selimut.
"Jelas dong, Kak! Hm..liat ini, aku bawa apa. Eng ing eng!" Sasuke
mengeluarkan benda hitam yang ia sembunyikan di balik
punggungnya, "Taraaa! Wig untuk kakak!"
Itachi membelalakkan matanya yang mulai berkaca-kaca, entah
senang atau sedih. Tapi, kelihatannya ia begitu senang. Buktinya, ia
langsung menyambar wig itu dan memasangnya di kepala.
Penampilan Itachi berubah menjadi sedia kala karena wig tersebut
merupakan wig panjang.
"Sasuke-chan..!" Itachi melesat memeluk adiknya, "Terima kasih!
Kau memang adikku yang paling baik! Kalu gini, kakak nggak mau
lagi deh potong rambut!"
"Iya, sama-sama kak.. Kakak bisa memakainya selama menunggu
rambut asli kakak panjang lagi." kata Sasuke sambil tersenyum -
walau hatinya merasa jengkel karena akhirnya tidak jadi
menggantikan posisi kakaknya sebagai pria tertampan Konoha-.
Tiba-tiba ia teringat kata-kata terakhir Lee di telepon tadi..
-----Flashback-----
"Tapi.."
"Tapi apa?"
"Sebenarnya..wig itu..wig itu adalah kumpulan bulu ketekku yang
aku kumpulkan selama bertahun-tahun.
Tapi, tak apa kan? Dengan
sedikit adaptasi dengan kulit kepala, ia akan terlihat seperti rambut
biasa.. Yosh!"
-----Flashback Berakhir-----
Sasuke kembali tersenyum melihat kakaknya yang sekarang
sedang loncat-loncat kegirangan. Hah, aku takkan memberitahu
rahasia wig itu kepada kakak. Aku nggak mau merusak
kebahagiaan kakak. Tapi..hihihi! Sasuke tertawa dalam hati.